href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: Agri Ikan Hias
Showing posts with label Agri Ikan Hias. Show all posts
Showing posts with label Agri Ikan Hias. Show all posts

Monday, July 17, 2017

Jangan Pilih Induk Ikan yang Belang



Saat ini tidak direkomendasikan lagi penggunaan induk hasil seleksi. Dianjurkan dan seterusnya diwajibkan penggunaan induk hasil pemuliaan induk yang dilakukan oleh lembaga terakreditasi, minimal tersertifikasi. Penggunan induk ikan yang dari hasil pemuliaan ini disebut juga asal induk Surat Keterangan Asal (SKA) Induk dari Balai-Balai yang sudah tersertifikasi. Seperti dalam postingan saya Spesies dan Strain Lele di Indonesia , Lembaga penghasil induk hasil pemurnian (atau lebih tepatnya Pemuliaan induk ikan) ini ada yang dari :
1. Lembaga pemerintah misalnya BPPI (Balai Penelitian Pemuliaan Ikan) Sukamandi yang menghasilkan Lele Mutiara, BBPBAT (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar) Sukabumi yang menghasilkan lele Sangkuriang; BPPT menghasilkan mila salin; BBI Lokal Batu Kumbung NTB menghasilkan benih sebar lele Mandalika; Dan yang lainnya
2. Lembaga swasta seperti PT Surya Windu Pertiwi di daerah Paiton Probolinggo yang menghasilkan lele Paiton, PT Central Pangan Pertiwi di daerah Pabuaran Subang yang menghasilkan Lele CP atau lele Super '99, PT Matahari Sakti Mojokerto yang menghasilkan Lele Masamo; dan
3. Kelompok Pembudidaya Ikan (lele) di Pandeglang Banten di bawah koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang ini memproduksi ikan lele Phyton yang merupakan persilangan antara betina lele CP dengan jantan lele dumbo.
Adanya induk ikan yang bersertifikasi ini membuat gairah para penagkar benih ikan dan juga para pelaku pembesaran ikan bersemangat lagi, karena mutu induk yang menghasilkan benih unggul terjamin, sehingga menghasilkan produksi biomassa yang menguntungkan.

Kembali saya ajak Anda untuk mengingat kembali hukum Mendell. Bila induk ikan yang dugunakan berwarna satu macam, maka bila disilangkan akan menghasilkan perpaduan kedua macam warna sebanyak 50%, dan masing-masing 25%nya dari hasil warna yang satu. Tentu saja ini tidak mutlak, tetapi paling tidak gambarannya seperti itu. Hal ini juga masih dipengaruhi oleh memurnian masing-masing induk yang digunakan. Semakin tidak murni akan semakin rusak. Dan yang jelas hasil benihnya akan bermasalah dalam hal seperti tidak tahan perubahan suhu dan cuaca, tidak tahan terhadap penyakit, FCR rendah (pada ikan konsumsi), pertumbuhan lambat dan lain sebagainya.

Ikan berwarna seperti ikan mas merah, dan mas yang berwarna gelap, ikan nila merah, nilan putih, nila hitam, cupang putih, cupang hijau, cupang biru, cupang merah, sapu-sapu putih, sapu-sapu gelap, dan semua ikan yang berwarna satu warna adalah indukan yang harus digunakan. Tentu saja bagi ikan yang sudah di;lakukan pemuliaan menggunakan induk tersebut (yang mempunyai SKAnya). Sebaiknya patin bule jangan ditangkarkan untuk keperluan budidaya (pembesaran), untuk ikan hias bisa ditangkarkan.

Dalam hal ini ikan belang adalah salah satu indikasi ikan tidak murni alias ikan persilangan. Ikan persilangan pertumbuhannnya lebih cepat, namun hanya untuk konsumsi. Tidak boleh digunakan sebagai induk. Bila dipaksakan akan untuk induk menghasilkan benih yang inbreeding (silang dalam) yang pertumbuhannya sungguh mengenaskan ini. Inilah salah satu peran biotoknologi ikan.

Tuesday, March 28, 2017

Ikan Hias Platy




Untuk sekedar (harusnya sekadar)hiburan piara ikan bisa menghilangkan stres. Ikan hias lebih berpotensi untuk yang ini. Kalau Anda senang melihat ikan hias, sebenarnya Anda adalah calon hobiis ikan hias. Hanya saja saat ini Anda belum mengekspresikan Hobi yang terpendam ini. Bila Anda waktu, akan keluar juga hobi ini.

Salah satu ikan hias yang sering dipajang oleh pedagang ikan hias adalah ikan platy. Berwarna merah, ukuran kecil-kecil, yang betina perutnya gendut berisi telur, dan lincah sesuai ukurannya. Ikan platy terkenal dan gampang diternakkan.

Sebagai hiburan di depan rumah, buatlah kolam (bisa dari plastik dulu), setelah itu isi airnya, diamkan sehari, masukkan induk ikan platy yang betina dengan ciri-ciri perutnya gendut berisi telur, sedang yang jantan langsing. Beli induk dari penangkar ikan hias atau kios akuarium. Jumlah ekornya tergantung luasan (per m2 ditebar 3 pasang dulu). Beri pakan tiap hari pagi dan sore sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan.

Pemeliharaan ini berlangsung sampai induk mengeluarkan anaknya (ikan ini termasuk ikan yang beranak). Sekali beranak sampai 50 ekor.

Kalau hanya untuk hiburan, teknik di atas cukup unuk diterapkan. Namun bila anda bermaksud untuk membudidayakan lebih serius lagi, Anda perlu mengusahakan beberapa kolam. Yang penting selalu beri pakan. Karena ikan ini juga mau makan anaknya bila lapar. Yang makan adalah ikan yang lebih besar, bila pakan lupa diberikan.

Ada teknik tersendiri untuk menjadikan agar ikan berwarna cerah dan cemerlang dengan pemberian cacing sutera atau jentk nyamuk (cuk). Cacing sutra dan nyamuk ini mengandung zat chitin yang menjadikan berwarna cerah dan cemerlang. Namun bila Anda malas membeli pakan ikan, lakukan hal berikut. Tiap kali memcuci beras (mususi beras) airnya jangan dibuang. Tampung dalam wadah. Biarkan biar diteluri nyamuk. Biasanya air pususan beras ini didiamkan 2-3 hari, baru diteluri nyamuk. Telut nyamuk memanjang berwarna putih dan berubah menjadi coklat atau kehitaman. Telur nyamuk akan menetas setelah 5-7 hari. Tunggu sampai besar untuk diberikan ke ikan platy. Jangan lupa diberikan, karena cuk akan berubah menjadi nyamuk. Selamat mencoba.

Saturday, March 25, 2017

Ikan Hias Live Bearer


I. PENDAHULUAN

Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dibudidayakan.dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.

Cara perkembangbiakan ikan hias ada bermacam-macam :
1. Ikan-ikan hias yang beranak
2. Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan
3. Ikan-ikan hias yang melekatkan telurnya pada suatu subsrat
4. Ikn-ikan yang menetaskan telurnya dalam sarang busa
5. Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya :
1. Ikan guppy (Poecilia reticulate Guppy)
2. Ikan Molly (Poecilis latipinna Sailfin molly)
3. Ikan Platy (Xiphophorus maculates Platy)
4. Ikan Sword tail (Xiphophorus hellery Sword tail)


II. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

Induk Jantan

1. Mempinyai gonopopdium (berupa tonjolan di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sisirp anal yang berubah menjadi sirip yang panjang
2. Tubuhnya ramping
3. Warnanya lebih cerah
4. Sirippunggung lebih panjang
5. Kepalanya lebih besar

Induk Betina
1. Di belakang sirip perut tidak ada gonopopdium, tetapi berupa sisip halus
2. Tubuhnya gemuk
3. Warnanya kurang cerah
4. Sirip punggung biasa
5. Kepalanya agak runcing

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan live bearer

1. Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung oksigen O2 dan jernih
2. Suhu air berkisar antara 15 – 270C
3. pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7-8
4. makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan diberikan secukupnya.

IV. Teknik Pemijahan

1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relative besar, bentuk tubuh yang mengembang serta mempunyai warna yang indah
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak. Ikan live bearer dalam pemijahannya dapat dilakukan untuk beberapa pasang induk. Namu apabila menghendaki ketrurunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalm bak tersendiri sepasang-sepasang.
3. bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir anak-anak ikan harus cepat-cepatdiambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.


V. PERAWATAN BENIH

1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). setelah 4-5 hari anak ikan yang baru dapat dideri makan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. setelah mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikana makanan caing sutera, kemudian setelah mencapai ukuran dwwasa (5-7cm) dap[at diberi cuk.
3. di samping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa caCING kering, agar-agar, dll
4. Pemberian pakan sebainya 2 kali sehari, hendaknya janagan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai keruh, Karen dapat menyebabkan kematian anakaikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2-3 hari sejkali denagn cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10-20% dapat diganti dengn air baru

VI. PENUTUP

Budoidaya ikan live bearer sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan 50-100 ekor anak ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga per ekor Rp. 500-1.000 . Jenis ikan hias ini juga merupakan ikan hias yang dapat dieksport, misalnya Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah


Share

by : Idesat